Astra International
PT Astra International Tbk (Astra) merupakan salah satu konglomerat terdiversifikasi terbesar di Indonesia. Perusahaan induk investasi ini sering dianggap sebagai barometer perekonomian Indonesia karena kehadirannya di berbagai sektor (otomotif, agribisnis, alat berat, pertambangan, energi, jasa keuangan, teknologi informasi, dan infrastruktur & Logistik).
Profil
Sektor Industri | Industri Lain-Lain |
Sub Sektor Industri | Otomotif dan Komponen |
Didirikan | 20 Februari 1957 |
Tercatat di IDX | 4 April 1990 |
Kode Perusahaan Tercatat | ASII |
Jumlah Saham Tercatat | 40,483,553,140 |
Pemegang Saham (>5%) | Jardine Cycle & Carriage Ltd (50.11%) |
Anak Perusahaan Utama | Astra Agro Lestari United Tractors Astra Otoparts Toyota Astra Motor Astra Daihatsu Motor Astra Credit Company |
Pergerakan Saham Astra International - ASII:
Ringkasan Bisnis
Astra, perusahaan publik terbesar di Indonesia, saat ini bergerak dalam enam lini bisnis:
• Otomotif
• Agribisnis
• Alat berat, pertambangan dan energi
• Jasa keuangan
• Teknologi informasi
• Infrastruktur dan Logistik
Astra menunjukkan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan setelah Indonesia dilanda krisis keuangan Asia di akhir 1990-an. Krisis yang parah ini memaksa Astra untuk merestrukturisasi dan mereorganisasi model bisnisnya (termasuk pengambil-alihan oleh Jardine Matheson Group yang berbasis di Hong Kong pada tahun 1999 melalui anak perusahaan Jardine Cycle & Carriage Ltd).
Astra memenangkan berbagai penghargaan perusahaan - baik nasional maupun internasional - dalam beberapa tahun terakhir dan menetapkan tujuan ambisiusnya, yaitu membangun nama merek global sebagai kebanggaan Indonesia pada tahun 2020.
Pada 2015, Astra International mempekerjakan lebih dari 225.580 orang di 183 perusahaan (termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan badan hukum yang dikendalikan bersama/jointly controlled entities).
Berawal dari sebuah usaha perdagangan kecil yang didirikan oleh dua saudara William Soerjadjaya dan Tjia Kian Tie, PT Astra International Tbk telah berkembang menjadi konglomerat mengesankan yang beroperasi terutama di Indonesia dan membentuk perusahaan tercatat terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan total kapitalisasi pasar lebih dari tujuh persen. Perusahaan ini merupakan grup otomotif terbesar di Asia Tenggara dan menyediakan berbagai produk mobil dan sepeda motor, meskipun dalam beberapa tahun terakhir ini telah mengurangi ketergantungan tradisionalnya pada industri otomotif dengan melakukan ekspansi ke sektor lain untuk menumbuhkan aliran pendapatan lainnya.
Dalam industri otomotif, bisnis inti Astra International, perusahaan ini menguasai pangsa pasar domestik antara 50 dan 60 persen. Melalui badan hukum yang dikendalikan bersama (jointly-controlled entity) dengan Toyota Motor Corporation, Astra memegang hak eksklusif untuk menjual kendaraan Toyota di pasar Indonesia. Merek Toyota ini menjadi pemimpin dominan di pasar mobil grosir di Indonesia. Astra juga bekerjasama dengan Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, Peugeot, mobil BMW, dan sepeda motor Honda.
Selain produksi dan distribusi lini mobil, Astra menawarkan layanan konsultasi untuk pembelian mobil baru, serta asuransi dan layanan pembiayaan untuk mendukung penjualan otomotif, sepeda motor dan alat berat. Untuk pertambangan, perkebunan, konstruksi dan kehutanan, Astra menjual alat berat, suku cadang terkait dan memberikan layanan purna jual.
Sektor lain yang mulai digeluti Astra (melalui anak perusahaannya) adalah pertambangan batu bara, agribisnis (minyak sawit), teknologi informasi, infrastruktur (jalan tol, penyediaan air di Jakarta dan terminal penimbunan minyak di Gresik), serta layanan solusi TI.
Laba Bersih Astra International per Segmen Bisnis:
Segmen Bisnis |
2012 |
2013 |
2014 | 2015 | 2016 | 2017 |
Otomotif | 9,472 | 9,829 | 8,491 | 7,464 | 9,166 | 8,868 |
Jasa Keuangan | 3,714 | 4,273 | 4,750 | 3,555 | 789 | 3,752 |
Alat berat, pertambangan & energi | 3,500 | 2,971 | 3,263 | 2,342 | 3,032 | 4,469 |
Agribisnis | 1,920 | 1,435 | 1,996 | 493 | 1,599 | 1,602 |
Infrastruktur, Logistik & Other | 683 | 748 | 491 | 195 | 263 | (231) |
Teknologi informasi | 132 | 161 | 200 | 204 | 196 | 198 |
Properti | 111 | 223 | ||||
Total | 19,421 | 19,417 | 19,191 | 14,464 | 15,156 | 18,881 |
dalam rupiah milyar
Sumber: Astra International, Laporan Tahunan 2017
Highlight Keuangan Astra International:
2014 | 2015 | 2016 | 2017 | |
Penjualan Bersih |
201,701 | 184,196 | 181,084 | 206,057 |
Laba Kotor |
38,809 | 36,710 | 36,432 | 42,368 |
Laba Bersih |
19,191 | 14,464 | 15,156 | 18,881 |
Total Aset | 236,029 | 245,435 | 261,855 | 295,646 |
Total Kewajiban | 115,840 | 118,902 | 121,949 | 139,317 |
Laba Bersih per Saham¹ |
474 | 357 | 374 | 466 |
Dividend per Share¹ ² |
216 | 177 | 168 | 185 |
2009 | 2010 | 2011 | 2012 | 2013 | |
Penjualan Bersih |
98,526 | 129,038 | 162,564 | 188,053 | 193,880 |
Laba Kotor |
22,771 | 25,921 | 32,034 | 36,200 | 35,311 |
Laba Bersih |
10,040 | 14,366 | 17,785 | 19,421 | 19,417 |
Total Aset | 88,938 | 113,362 | 154,319 | 182,274 | 213,994 |
Total Kewajiban | 40,006 | 54,559 | 78,481 | 92,460 | 107,806 |
Laba Bersih per Saham¹ |
248 | 355 | 439 | 480 | 480 |
Dividend per Share¹ ² |
112 | 160 | 198 | 216 | 216 |
dalam rupiah milyar, kecuali dinyatakan lain
¹ dalam rupiah penuh
² semua angka telah disesuaikan dengan pemecahan saham
Sumber: Astra International, Laporan Tahunan 2017
Prospek Masa Depan Astra International
Astra International kemungkinan akan mempertahankan posisinya sebagai perusahaan papan atas Indonesia di masa mendatang. Dengan memperluas usaha terversifikasinya, perusahaan ini hadir di hampir setiap sektor utama perekonomian Indonesia sehingga tidak banyak bergantung pada volatilitas salah satu sektor tertentu seperti kebanyakan perusahaan Indonesia lainnya. Bisnis otomotif masih menjadi bisnis inti Astra meskipun sudah banyak mengurangi ketergantungan tradisionalnya pada penjualan mobil. Pada awal 2000-an, sekitar 80 persen dari pendapatan Astra berasal dari bisnis otomotif namun saat ini angka ini menurun menjadi 50 persen. Perubahan haluan ini dilakukan secara sengaja karena prospek industri mobil semakin terpukul oleh kebijakan pemerintah. Pemerintah berusaha memangkas subsidi bahan bakar yang cukup besar, menaikkan pajak untuk pemilikan lebih dari satu mobil dan membatasi pinjaman yang berlebihan untuk pembelian kendaraan (dengan menetapkan pembayaran uang muka lebih tinggi untuk pembelian mobil). Hal ini dapat menyebabkan keuntungan dari industri otomotif menjadi berkurang di masa depan. Di sisi lain, rendahnya rasio mobil per kapita saat ini di Indonesia ditambah dengan meningkatnya daya beli membuat penjualan mobil masih menjanjikan. Pada 2013, penjualan mobil mencapai rekor tinggi lebih dari 1,2 juta kendaraan yang terjual.
Grup Astra secara finansial cukup sehat dan memiliki eksistensi yang kuat di banyak pasar. Dengan demikian, perusahaan punya posisi yang tepat untuk memperoleh manfaat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia, sumber daya alam dan pembangunan infrastruktur. Prospek untuk 2014 tetap positif, meskipun persaingan meningkat di pasar mobil dan harga batubara melemah, sementara itu ada kekhawatiran tentang kemungkinan kenaikan suku bunga dan volatilitas rupiah.
Projection Future Corporate Earnings Astra International:
2019 | 2020F | 2021F | 2022F | |
Net Revenue | 237,166.0 | 171,415.0 | 194,169.0 | 218,996.0 |
EBITDA | 34,637.0 | 24,204.0 | 31,120.0 | 35,801.0 |
Net Profit | 21,707.0 | 16,299.0 | 15,176.0 | 19,575.0 |
ROAA (%) | 6.2 | 4.6 | 4.3 | 5.3 |
ROAE (%) | 15.2 | 10.7 | 9.4 | 11.3 |
P/E Ratio (x) | 9.0 | 12.0 | 12.9 | 10.0 |
PBV (x) | 1.3 | 1.3 | 1.2 | 1.1 |
in billion of IDR rupiah, unless stated otherwise
Source: Trimegah Sekuritas (18.09.2020)
Lokasi
Detail Kontak
Jalan Gaya Motor Raya No. 8
Sunter II - North Jakarta
Jakarta - 14330
Telpon: +62 21 652 2555
Fax: +62 21 651 2058
Email: [email protected]
www.astra.co.id