Hari Libur Nasional di Indonesia: Nyepi Dirayakan Umat Hindu Bali
Hari Sabtu, 21 Maret 2015, adalah hari libur nasional di Indonesia. Pada hari ini komunitas Hindu di Indonesia, yang sebagian besar hidup di Bali, merayakan Nyepi yaitu Hari untuk Berdiam Diri atau Tahun Baru Hindu dalam kalender Saka Bali. Karena Nyepi adalah hari untuk melakukan refleksi diri untuk komunitas Hindu Indonesia, aktivitas-aktivitas nyaris berhenti sama sekali dari pukul 6 pagi sampai pukul 6 sore. Peraturan-peraturan lokal menginstruksikan bahwa umat Hindu tidak diizinkan untuk menyalakan api (atau lampu), bekerja, makan, bicara, atau melakukan kegiatan hiburan apa pun.
Oleh karena itu, berbeda dengan kebanyakan orang Barat yang memiliki tradisi merayakan Tahun Baru dengan membuat banyak suara (dengan petasan) dan berpesta (menikmati makanan dan minuman), komunitas Hindu merayakan Tahun Baru mereka dalam kesunyian dan tanpa kemabukan. Bagi para turis asing yang ada di Bali, Hari Berdiam Diri ini bisa menjadi pengalaman yang janggal karena pulau ini mungkin terasa seakan ditinggalkan orang: tidak ada suara buatan manusia (mendengarkan musik dan menonton televisi juga dilarang) dan tidak ada orang yang beraktivitas di jalan-jalan ataupun pantai-pantai. Untuk satu hari, transportasi dari dan menuju Bali tidak mungkin ada (termasuk transportasi udara). Para pengawas lokal Bali, dikenal sebagai pecalang, bertindak seperti polisi untuk memonitor supaya orang-orang mematuhi aturan-aturan Nyepi.
Para turis juga harus mengikuti adat lokal dan karenanya tidak boleh keluar wilayah hotel (kecuali untuk situasi darurat). Kendati ada kesunyian dan suasana sepi, pengunjung luar negeri disarankan untuk mengalami suasana Nyepi di Bali setidaknya satu kali. Apalagi karena pada hari-hari sebelum dan sesudah Nyepi penuh dengan ritual-ritual dan perayaan-perayaan menarik:
• Ritual Melasti (3-2 hari sebelum Nyepi); Arca-arca dan patung-patung dari pura-pura yang sakral dibawa ke sungai dan dibersihkan di dalam air. Objek-objek sakral ini dibawa ke sungai melalui prosesi upacara yang panjang dan penuh warna.
• Tawur Kesanga (1 hari sebelum Nyepi); ini adalah sejenis upacara pengusiran roh jahat. Di dalam upacara ini lambang monster-monster jahat, yang dibuat dari bambu dan dikenal sebagai ogoh-ogoh, dibakar (setelah dilakukan parade besar dengan banyak tari-tarian di jalan-jalan) untuk membunuh roh-roh jahat (dalam upacara yang disebut pengrupukan).
• Nyepi; hari kesunyian total.
• Ngembak Geni (1 hari setelah Nyepi); pada hari ini keluarga dan teman-teman umat Hindu berkumpul bersama dan saling bermaaf-maafan, dan mereka melaksanakan ritual-ritual agama khusus menggunakan naskah-naskah, lagu-lagu, dan lirik-lirik dari masa kuno.
Bahas
Silakan login atau berlangganan untuk mengomentari kolom ini